Meningitis bakteri akut merupakan penyakit yang mengancam jiwa dan membutuhkan penanganan medis yang cepat dan tepat. Penyakit ini disebabkan oleh infeksi bakteri yang mengarah pada peradangan selaput otak dan sumsum tulang belakang. Jika tidak ditangani dengan segera, kondisi ini dapat menyebabkan kerusakan neurologis permanen atau bahkan kematian. Penanganan yang tidak optimal pada fase awal sering kali terjadi karena ketidaktepatan diagnosis atau keterlambatan dalam pemberian terapi antibiotik yang sesuai (Rajasingham et al., 2016). Dalam konteks ini, pendekatan holistik yang mencakup diagnosis yang cepat, terapi yang tepat, serta pemantauan yang berkelanjutan sangat penting untuk meningkatkan hasil perawatan dan mencegah komplikasi lebih lanjut. Di Indonesia, kejadian meningitis bakteri akut cukup signifikan dan dapat ditemukan baik di rumah sakit maupun fasilitas kesehatan lainnya. Menurut data dari Kementerian Kesehatan Republik Indonesia, angka kejadian meningitis bakteri akut terus meningkat, dengan banyak kasus yang terlambat terdiagnosis dan membutuhkan penanganan lanjutan di rumah sakit rujukan (World Health Organization, 2020). Terlepas dari pentingnya penanganan dini, banyak tenaga medis di fasilitas kesehatan yang menghadapi kesulitan dalam mendiagnosis dan merawat pasien dengan meningitis bakteri akut, yang menyebabkan peningkatan angka rujukan yang tidak perlu. Proses penanganan meningitis bakteri akut sering kali terhambat oleh keterbatasan pengetahuan dan keterampilan tenaga medis dalam mengenali gejala awal serta menentukan terapi yang tepat. Kurangnya pelatihan dan pembaruan pengetahuan mengenai penanganan kasus ini menyebabkan banyak dokter lebih memilih merujuk pasien meskipun penyakit tersebut dapat ditangani secara efektif di tingkat pertama (Vogel et al., 2018). Keterlambatan dalam memberikan terapi antibiotik yang sesuai meningkatkan risiko komplikasi jangka panjang pada pasien dan membebani sistem rujukan rumah sakit. Untuk mengatasi masalah tersebut, sebuah solusi penting adalah melalui peningkatan keterampilan tenaga medis dengan mengikuti webinar “Holistic Approach: Acute Bacterial Meningitis”. Webinar ini bertujuan untuk memperkuat kompetensi tenaga medis dalam mendiagnosis dan merawat pasien meningitis bakteri akut secara holistik, dengan fokus pada teknik diagnosis yang tepat, penggunaan antibiotik yang sesuai, serta pemantauan berkelanjutan. Melalui pelatihan berbasis bukti ini, diharapkan tenaga medis dapat lebih percaya diri dalam menangani kasus-kasus meningitis bakteri akut di fasilitas Kesehatan.