Webinar Manajemen Lip Tie dan Tongue Tie (Ankyloglossia) Serta Pengaruh Aktivitas Fungsionalnya Pada Bayi dan Anak Angkatan 1

March 9, 2025 8:00 AM
March 9, 2025 3:00 PM

Overview

Diskon 70% untuk subscriber Platinum!

Klik link ini untuk melihat Panduan Layanan Serticlass!

Target Peserta

Check iconNers
Check iconBidan Profesi (5 SKP)
Check iconFisioterapis
Check iconTerapis Wicara
Check iconDokter Gigi Spesialis Penyakit Mulut
Check iconDokter Gigi (2 SKP)
Check iconDokter Gigi Spesialis Patologi Mulut dan Maksilofasial
Check iconBidan Vokasi (5 SKP)
Check iconDokter Spesialis Bedah Anak (4 SKP)
Check iconDokter Spesialis Anak (2 SKP)
Check iconTerapis Gigi dan Mulut (5 SKP)
Check iconDokter (3 SKP)
Check iconDokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi Medik (3 SKP)
Check iconTerapis Okupasional
Check iconPerawat Vokasi
Check iconSemua Profesi Lainnya
Check iconDokter Gigi Spesialis Bedah Mulut dan Maksilofasial

Lip Tie adalah sebuah kondisi dimana terdapat jaringan yang terletak dibagian pertemuan gusi dan bibir bagian dalam, sedangkan Tongue Tie atau sering disebut Ankyloglossia adalah sebuah kondisi dimana terdapat jaringan yang terletak di bagian garis tengah antara ujung depan lidah dan atau di dasar bawah lidah. Jaringan pada Lip Tie tersebut dapat menyebabkan terganggunya jangkauan gerak pada bibir ketika melakukan aktifitas yang membutuhkan pergerakan bibir seperti menghisap, memonyongkan bibir, meniup, senyum dan sebagainya. Jaringan pada Tongue Tie dapat menyebabkan terganggunya jangkauan gerak pada lidah ketika melakukan aktifitas yang membutuhkan pergerakan lidah seperti menghisap, mengunyah, berbicara dan lain lain.

Faktor penyebab terjadinya Lip Tie dan Tongue Tie sampai saat ini masih belum dapat diketahui secara pasti, tetapi ada beberapa kondisi seperti Kindler Syndrome, Opitz Syndrome dan Van der Woude Syndrome yang diketahui terdapat Lip Tie dan Tongue Tie pada lidah dan bibir mereka. Beberapa penelitian lain menemukan bahwa Lip Tie dan Tongue Tie dapat diperoleh dari faktor genetik atau keturunan. Penelitian dari ahli lain menemukan beberapa bayi dengan Lip Tie dan Tongue Tie dengan riwayat ibu mengkonsumsi kokain selama kehamilan.

Dampak yang terjadi pada Bayi yang mengalami Lip Tie Tongue Tie adalah resiko terjadinya kesulitan menyusui, malnutrisi, luka pada puting payudara ibu dan masalah psikologis pada ibu dan bayi akibat kesulitan menyusui. Dampak jangka panjang yang terjadi adalah kesulitan mengolah makanan bertekstur di dalam mulut, kesulitan berbicara terutama pada aspek artikulasi atau kejelasan bunyi bicara ketika mengucapkan huruf /p/, / b/, /m/, /w/, /t/, /d/, /n/, /l/, /r/ pada tingkat bunyi hingga kalimat.

Bayi yang baru lahir dibekali oleh Refleks Primitif yaitu gerakan gerakan spontan yang secara alami dilakukan oleh bayi ketika ia mendapatkan sebuah rangsangan tertentu. Refleks Primitif yang terdapat pada aktivitas menyusui berupa rooting reflex, sucking reflex, dan swallowing reflex. Refleks Rooting pada bayi merupakan naluri dasar bertahan hidup yaitu membantu bayi menemukan dan menempel pada puting payudara atau puting dot untutk menyusu. Ketika puting payudara atau puting dot di posisikan secara lembut di sudut mulut bayi maka secara naluriah akan menoleh ke arah puting payudara atau puting dot untuk menyusu. Sedangkan Reflek Sucking secara naluriah akan muncul ketika puting payudara atau puting dot masuk ke dalam mulut bayi. Sucking Reflek saat menyusui terjadi dalam dua tahap, pertama bayi akan meletakkan bibirnya di sekitar areola (area kulit melingkar di sekitar puting payudara) dan tahap kedua lidah bayi akan bergerak secara anterior – posterior (ke depan dan ke belakang) dari areola ke puting susu untuk melakukan gerakan memerah. ASI yang keluar saat proses Sucking Reflek akan ditelan oleh bayi, disinilah terjadinya proses swallowing reflex atau refleks menelan yang dimulai dengan gerakan dorongan ASI ke arah belakang mulut oleh lidah untuk disalurkan menuju tenggorkan dan menuju lambung untuk melanjutkan proses pencernaan.

Refleks Primitif pada bayi dengan Lip-tie atau Tongue-tie tidak muncul dengan optimal, dikarenakan keterbatasan jangkauan gerakan bibir dan elevasi lidah. Pada rooting reflex dimana bibir bayi bekerja untuk mencari puting ibu akan terhambat/ terganggu dikarenakan jangkauan gerakan otot bibir yang terbatas akibat adanya Lip-tie. Pada sucking reflex dimana peran otot bibir, dan otot lidah sangat besar dalam proses menghisap puting payudara, nambun pada bayi dengan Tongue-tie dan Lip-tie daya hisap bayi akan lemah sehingga terkadang ASI yang dapat di hisap sangat sedikit atau tidak keluar sama sekali. Tongue-tie dan Lip-tie juga akan berdampak pada swallowing refleks pada bayi, dimulai dari kesulitan melakukan gerakan memerah puting susu ibu yang sudah berhasil di hisapnya ke rongga oral kemudian akan di dorong ke bagian posterior rongga oral untuk proses menelan. Jangkauan gerakan lidah yang buruk dapat meningkatkan resiko tersedak atau ASI tidak tertelan dengan sempurna.

Masalah Feeding pada Lip Tie dan Tongue dapat diatasi dengan dua cara yaitu dengan tindakan konservatif dan tindakan Bedah seperti Frenotomy, Frenuloplasty dan Frenektomy. Tindakan Konservatif pada kasus Tongue-tie dan Lip-tie dilakukan oleh Ahli Patologi Bicara atau Speech Therapist, di Indonesia sering dikenal dengan Istilah Terapis Wicara. Tindakan terapi konservatif yang bisa dilakukan adalah memperbaiki jangkauan gerak pada bibir dan lidah dengan memberikan stimulasi pada reflek primitif bayi, selain itu faktor kekuatan atau power dan ketahanan atau endurance juga akan dilatih guna meningkatkan kemampuan reflek primitif bayi yang optimal sehingga proses feeding berjalan dengan lancar.

Oleh karena itu, penting bagi tenaga medis, dan seluruh lapisan masyarakat untuk selalu memperbarui pengetahuan dan informasi mereka dalam menangani penyakit kanker payudara ini. Melihat pentingnya topik ini, CV Alfatih Sukses Jaya bersama Diklat PT Medica Caring Sejahtera berinisiatif untuk menyelenggarakan acara daring dengan tema “Manajemen Lip Tie dan Tongue Tie (Ankyloglossia) Serta Pengaruh Aktivitas Fungsionalnya Pada Bayi dan Anak”.

#LIP TIE DAN TONGUE TIE
#ANKYLOGLOSSIA
Tags:
  • dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A
Definisi, gejala, dampak dan penyebab terjadinya lip tie dan tongue tie
Dokter Spesialis Anak - Pediatri
Penatalakasanaan pada kasus lip tie dan tongue tie
  • dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A
Pengaruh kemampuan menyusu dan cara menyusui bayi yang mengalami tongue tie
Dokter Spesialis Anak - Pediatri
  • dr. Amien Suharti SpKFR-K (Ped), FIPM (USG)
Jenis-jenis terapi yang dilakukan pada anak yang mengalami tongue tie
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
  • dr. Amien Suharti SpKFR-K (Ped), FIPM (USG)
Latihan spesifik untuk meningkatkan kekuatan, koordinasi, dan fleksibilitas lidah
Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A

dr. Joko Kurniawan, M.Sc., Sp.A

Dokter Spesialis Anak - Pediatri
dr. Amien Suharti SpKFR-K (Ped), FIPM (USG)

dr. Amien Suharti SpKFR-K (Ped), FIPM (USG)

Dokter Spesialis Kedokteran Fisik dan Rehabilitasi
The event is expired

Your Ads

PANDUAN PEMBELIAN TIKET EVENT WEBINAR/SEMINAR, WORKSHOP, & PELATIHAN 1. Daftar & Login Ke Website serticlass.com 2. Pilih Membership Pada Menu "Join Us" Untuk Mendapatkan Diskon Pembelian Tiket Hingga 70% 3. Setelah Memiliki Membership, Klik "Registrasi/Daftar" Pada Halaman Event Yang Anda Pilih Untuk Pembelian Tiket Event 4. Lakukan Pembayaran Pembelian Tiket & Isi Formulir Informasi Peserta Event 5. Pada H-2 Sebelum Event Berlangsung, Event Organizer Akan Menghubungi Anda Via Whatsapp atau Email Untuk Menjelaskan Tentang : • Webinar : Username Password & Link Zoom serta SIAKPEL untuk mengikuti webinar & post test dan mendapatkan SKP Kemkes. • Workshop/Pelatihan : Informasi terkait pelaksanaan workshop/training termasuk modal pembelajaran. • Event Lain : Penjelasan teknis terkait event yang akan anda pilih. 6. Selamat Mengikut Kegiatan.

Organizers

PT MEDICA CARING SEJAHTERA
Web Design