Overview
Diskon 70% untuk subscriber Platinum!
Klik link ini untuk melihat Panduan Layanan Serticlass!
Target Peserta
Data International Agency For Research On Cancer 2015, jenis kanker tertinggi pada perempuan di dunia adalah kanker payudara dengan insiden 38 per 100.000 perempuan. Di Indonesia, insiden kanker payudara di Indonesia adalah 40 per 100.000 perempuan. Secara nasional prevalensi penyakit kanker payudara pada wanita Indonesia adalah sebesar 50 per 100.000 penduduk. Sampai saat ini belum diketahui secara pasti apa yang menyebabkan kanker ini terjadi, tetapi ada beberapa faktor risiko yang menyebabkan seorang wanita menjadi lebih mungkin menderita kanker payudara. Faktor risiko yang erat kaitannya dengan peningkatan insiden kanker payudara antara lain jenis kelamin wanita, usia > 50 tahun, riwayat keluarga dan genetik (Pembawa mutasi gen BRCA1, BRCA2, ATM atau TP53 (p53)), riwayat penyakit payudara sebelumnya (DCIS pada payudara yang sama, LCIS, densitas tinggi pada mamografi), riwayat menstruasi dini (< 12 tahun) atau menarche lambat (>55 tahun), riwayat reproduksi (tidak memiliki anak dan tidak menyusui), hormonal, obesitas, konsumsi alkohol, riwayat radiasi dinding dada, faktor lingkungan. Penatalaksanaan pada kanker payudara bergantung pada ukuran lesi, sifat reseptor hormonal, penanda histologi, ada tidaknya metastasis, usia, dan pertimbangan preferensi pasien. Terapi pembedahan kanker payudara dapat berupa lumpektomi, mastektomi, dan mastektomi bilateral. Selain itu, radioterapi, kemoterapi, terapi target, maupun terapi hormonal dapat diberikan sesuai dengan karakteristik dan stadium kanker payudara. Selain itu juga dibutuhkan pemberian nutrisi yang optimal pada penderita kanker payudara dalam menjalani pengobatan.