Overview
Diskon 70% untuk subscriber Platinum!
Klik link ini untuk melihat Panduan Layanan Serticlass!
Target Peserta
Infeksi sistemik dan sepsis merupakan kondisi serius yang dapat mengancam nyawa jika tidak ditangani secara cepat dan tepat. Identifikasi dini melalui skrining laboratorium menjadi kunci untuk menilai kondisi pasien dan mengarahkan terapi yang optimal. Pemeriksaan seperti kultur darah, prokalsitonin, dan C-reactive protein (CRP) telah terbukti membantu dalam mendeteksi tanda awal infeksi sistemik dan sepsis. Skrining laboratorium ini memungkinkan pengambilan keputusan klinis yang lebih efektif, terutama dalam setting unit perawatan intensif (ICU). Gangguan elektrolit, seperti hiperkalemia, hipokalemia, hiponatremia, dan hiperkalsemia, sering terjadi pada pasien kritis. Ketidakseimbangan ini dapat memengaruhi fungsi organ vital, termasuk jantung dan otak. Pemeriksaan laboratorium secara teratur, seperti pengukuran natrium, kalium, kalsium, dan magnesium, sangat penting untuk menghindari komplikasi serius. Skrining elektrolit membantu dokter untuk segera melakukan koreksi dan mencegah dampak fatal. Ketidakseimbangan asam basa, seperti asidosis metabolik atau alkalosis respiratorik, merupakan masalah yang umum pada pasien kritis. Pemeriksaan gas darah arteri (ABG) dan parameter lain, seperti bikarbonat dan pH darah, menjadi bagian dari skrining laboratorium penting. Deteksi dini ketidakseimbangan ini memungkinkan intervensi cepat untuk memperbaiki kondisi pasien dan meningkatkan prognosis. Deteksi dini kanker dapat secara signifikan meningkatkan angka kesembuhan dan kualitas hidup pasien. Skrining laboratorium, termasuk pemeriksaan biomarker spesifik seperti PSA (Prostate-Specific Antigen), CA-125, atau CEA (Carcinoembryonic Antigen), memainkan peran penting dalam mengidentifikasi kanker pada tahap awal. Optimalisasi metode skrining dan pemahaman terhadap interpretasi hasil sangat diperlukan untuk meningkatkan akurasi diagnosis dan efektivitas penanganan. Kehamilan adalah periode yang penuh tantangan bagi kesehatan ibu dan janin. Skrining laboratorium membantu dalam mendeteksi risiko seperti anemia, diabetes gestasional, dan preeklamsia. Pemeriksaan seperti hemoglobin, glukosa darah, dan protein urin memungkinkan identifikasi dini komplikasi yang dapat membahayakan ibu dan bayi. Deteksi dini ini memberikan peluang untuk intervensi yang lebih baik dan mendukung kehamilan yang sehat. Infeksi TORCH (Toxoplasma, Rubella, Cytomegalovirus, Herpes simplex) dapat menyebabkan komplikasi serius pada kehamilan, termasuk keguguran dan kelainan bawaan pada janin. Skrining TORCH pada ibu hamil adalah langkah penting untuk mendeteksi infeksi dini. Dengan pemeriksaan antibodi IgM dan IgG, dokter dapat menentukan status infeksi dan memberikan penanganan yang sesuai untuk mencegah dampak buruk pada bayi yang belum lahir.