E5H097 – Webinar “Cataract Refractive Surgery: Bridging Clarity and Precision in Vision Correction” Angkatan 1

Katarak adalah kondisi yang ditandai dengan pengaburan atau opasifikasi lensa mata, yang menyebabkan penurunan kualitas penglihatan dan ketajaman visual. Pengaburan ini menghalangi cahaya untuk melewati lensa secara efektif, mengakibatkan gangguan penglihatan dan, pada kasus yang parah, kebutaan1. Ciri utama katarak adalah opasifikasi lensa mata, yang bisa bersifat parsial atau total. Kondisi ini menyebabkan penglihatan menjadi buram dan redup, yang secara signifikan memengaruhi kualitas hidup. Katarak umumnya terkait dengan penuaan, dengan sebagian besar individu berusia di atas 40 tahun terpengaruh. Prevalensi katarak meningkat seiring bertambahnya usia, memengaruhi hingga 50% individu yang berusia 75 tahun ke atas2.

Bedah refraktif mencakup berbagai teknik bedah yang bertujuan untuk memperbaiki kelainan refraksi seperti miopia, hipermetropia, astigmatisme, dan presbiopia, sehingga mengurangi ketergantungan pada kacamata dan lensa kontak. Bidang ini telah berkembang pesat sejak diperkenalkannya prosedur seperti fotorefraktif keratektomi (PRK) dan laser in situ keratomileusis (LASIK) pada tahun 1980-an dan 1990-an3. Bedah refraktif katarak telah berkembang pesat dalam beberapa tahun terakhir, menggabungkan bedah katarak tradisional dengan teknik refraktif modern untuk mengoptimalkan hasil penglihatan dan mengurangi ketergantungan pada kacamata atau lensa kontak. Perkembangan dan Teknik Utama Integrasi dengan Bedah Refraktif: Bedah katarak kini sering kali mencakup elemen refraktif, bertujuan untuk memperbaiki kelainan refraksi yang sudah ada sebelumnya seperti miopia, hipermetropia, dan astigmatisme4. Oleh karena itu diperlukan peningkatan pengetahuan dan keterampilan dokter terkait Bedah Katarak Refraktif.