Overview
Diskon 70% untuk subscriber Platinum!
Klik link ini untuk melihat Panduan Layanan Serticlass!
Target Peserta
Diabetes menjadi masalah kesehatan di dunia dengan proyeksi peningkatan kasus baru setiap tahun. IDF menyatakan prevalensi diabetes akan meningkat 50 % dalam rentang waktu 25 tahun. Peningkatan kasus diabetes pada tahun 2015 sekitar 415 juta dan akan meningkat 642 juta pada tahun 2040. Jumlah kasus diabetes di wilayah western pacific menurut IDF yaitu 153 juta. Indonesia merupakan satu dari 21 negara di western pacific dengan jumlah kasus diabetes 10 juta pada tahun 2015 (IDF, 2016). Demikian halnya, hasil penelitian yang dilakukan oleh Riskesdas menunjukkan prevalensi diabetes di Indonesia juga mengalami peningkatan 1.2 %. Jumlah kasus diabetes mengalami peningkatan tahun 2013 yaitu 6.9 % dibandingkan pada tahun 2007 sekitar 5.7 % (Riskesdas, 2013).
Pelatihan certified diabetic foot care program berdasarkan nilai-nilai yang menjiwai, mendasari serta memberikan identitas pelatihan sebagai berikut :
1. Penerapan prinsip pembelajaran orang dewasa, antara lain:
- Peserta latih adalah orang dewasa yang telah memiliki pengetahuan dan
- pengalaman dalam perawatan luka
- Pengetahuan dan pengalaman peserta dalam perawatan diabetes harus
- dihargai dan dimanfaatkan sebagai salah satu sumber belajar dalam setiap
- tahapan proses pembelajaran
- Tidak dipermalukan, dilecehkan ataupun diabaikan
2. Berorientasi kepada peserta, dimana peserta berhak untuk:
- Mendapatkan satu paket bahan belajar
- Mendapatkan pelatih yang profesional yang dapat memfasilitasi dengan berbagai metode pembelajaran
- Belajar dengan modal pengetahuan dan atau pengalaman yang dimiliki mesing-masing, saling berbagi antar peserta maupun fasilitator
- Peran serta aktif peserta sesuai dengan pendekatan pembelajaran
- Pembinaan iklim yang demokratis dan dinamis untuk terciptanya komunikasi dari dan keberbagai arah
- Melakukan refleksi dan umpan balik secara terbuka
- Melakukan evaluasi (bagi fasilitator maupun penyelenggara)
3. Proses pembelajaran dirancang berbasis kompetensi yaitu diarahkan pada pencapaian kompetensi peserta latih dalam menerapkan pelatihan perawatan luka
4. Proses pembelajaran memberi kesempatan pada peserta latih untuk mendapatkan pengalaman belajar melakukan sendiri secara aktif, melalui metode praktek lapangan.